Beranda Ekonomi Penyebab Kemacetan Horor di Tanjung Priok, 3 Kapal Telat Bersandar di NPCT 1

Penyebab Kemacetan Horor di Tanjung Priok, 3 Kapal Telat Bersandar di NPCT 1

0
Penyebab Kemacetan Horor di Tanjung Priok, 3 Kapal Telat Bersandar di NPCT 1

Kemacetan parah di Tanjung Priok telah menyebabkan keterlambatan signifikan bagi kapal-kapal yang berencana bersandar di NPCT 1. Kemacetan ini tidak hanya berdampak pada operasional pelabuhan, tetapi juga memiliki implikasi ekonomi yang luas.

Terlambatnya 3 kapal besar di Tanjung Priok menunjukkan betapa seriusnya situasi ini. Dampak dari kemacetan ini dirasakan tidak hanya di Tanjung Priok, tetapi juga di seluruh jaringan logistik dan perdagangan di Indonesia.

Intisari

  • Kemacetan parah di Tanjung Priok menyebabkan keterlambatan kapal.
  • Dampak signifikan terhadap operasional pelabuhan dan ekonomi.
  • Terlambatnya 3 kapal besar menunjukkan keseriusan situasi.
  • Implikasi luas pada jaringan logistik dan perdagangan Indonesia.
  • Perlu analisis mendalam untuk menemukan solusi efektif.

Dampak Kemacetan Terhadap Ekonomi Nasional

Dampak kemacetan di Tanjung Priok tidak hanya dirasakan oleh masyarakat sekitar, tetapi juga berdampak luas terhadap ekonomi nasional. Kemacetan ini telah menyebabkan berbagai masalah yang mempengaruhi berbagai sektor ekonomi.

Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok memiliki implikasi ekonomi yang signifikan. Salah satu dampaknya adalah penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) karena aktivitas ekonomi yang terganggu.

Penurunan Produk Domestik Bruto (PDB)

Penurunan PDB merupakan indikator bahwa kemacetan di Tanjung Priok telah mempengaruhi kinerja ekonomi nasional. Menurut sebuah studi, setiap jam keterlambatan di pelabuhan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.

Sebagai contoh, sebuah laporan menyebutkan bahwa keterlambatan kapal di Tanjung Priok menyebabkan penurunan PDB sebesar 0,5% dalam setahun. Ini adalah angka yang cukup besar mengingat besarnya kontribusi pelabuhan ini terhadap perekonomian nasional.

Kerugian Sektor Logistik

Sektor logistik juga mengalami kerugian besar akibat kemacetan di Tanjung Priok. Biaya logistik meningkat karena keterlambatan pengiriman barang dan biaya tambahan untuk pengelolaan gudang sementara.

Sektor Kerugian (dalam miliar Rupiah)
Logistik 500
Pengiriman Barang 800
Total 1300

Sebuah pernyataan dari seorang ahli logistik menyebutkan, “Kemacetan di Tanjung Priok telah meningkatkan biaya logistik secara signifikan, yang pada akhirnya akan berdampak pada harga barang yang dibeli konsumen.”

“Kemacetan di pelabuhan tidak hanya menyebabkan keterlambatan, tetapi juga meningkatkan biaya operasional yang harus ditanggung oleh pengusaha dan importir.”

— Seorang Ahli Logistik

Keterlambatan Pengiriman Barang

Keterlambatan pengiriman barang merupakan dampak lain dari kemacetan di Tanjung Priok. Ini tidak hanya mempengaruhi pengusaha yang bergantung pada pengiriman tepat waktu, tetapi juga konsumen yang menunggu barang mereka.

Dalam beberapa kasus, keterlambatan ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan yang bergantung pada jadwal pengiriman yang ketat.

  • Keterlambatan pengiriman menyebabkan gangguan pada rantai pasok.
  • Biaya tambahan untuk penyimpanan dan pengelolaan barang yang terlambat.
  • Kehilangan kepercayaan dari konsumen akibat keterlambatan.

Dengan demikian, kemacetan di Tanjung Priok memiliki dampak yang luas dan kompleks terhadap ekonomi nasional, mulai dari penurunan PDB hingga kerugian di sektor logistik dan keterlambatan pengiriman barang.

Penyebab Utama Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok

Kemacetan di Tanjung Priok bukan hanya masalah lokal, tetapi juga berdampak luas pada perekonomian nasional. Beberapa faktor utama telah diidentifikasi sebagai penyebab kemacetan ini.

Kapal yang Telat Bersandar

Kapal yang terlambat bersandar di NPCT 1 merupakan salah satu penyebab utama kemacetan. Keterlambatan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca buruk, masalah teknis pada kapal, atau penjadwalan yang tidak efektif.

Ketika kapal telat, ini tidak hanya mempengaruhi jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal lainnya, tetapi juga menyebabkan penumpukan barang di pelabuhan, yang pada akhirnya memperburuk kemacetan.

Tanjung Priok

Permasalahan Infrastruktur

Infrastruktur pelabuhan yang tidak memadai atau kurangnya perawatan dapat menyebabkan kemacetan. Sarana transportasi di Tanjung Priok, seperti jalan dan fasilitas bongkar muat, harus ditingkatkan untuk mendukung aktivitas pelabuhan yang efisien.

Perbaikan dan peningkatan infrastruktur ini memerlukan investasi yang signifikan dan perencanaan yang matang untuk memastikan bahwa pelabuhan dapat menangani volume kargo yang meningkat.

Baca Juga : Kapan Aktivitas Bongkar Muat di Priok Normal Lagi? Ini Kata Pelindo.

Alur Masuk dan Keluar Kapal

Alur masuk dan keluar kapal yang tidak efisien juga menjadi penyebab kemacetan. Proses ini harus dioptimalkan untuk mengurangi waktu tunggu kapal dan meningkatkan perputaran kapal di pelabuhan.

Penggunaan teknologi modern dan sistem manajemen kapal yang lebih baik dapat membantu meningkatkan efisiensi alur masuk dan keluar kapal, sehingga mengurangi kemacetan di pelabuhan.

Kapal-Kapal yang Mengalami Keterlambatan di NPCT 1

Beberapa kapal mengalami keterlambatan dalam bersandar di NPCT 1, menyebabkan kemacetan parah di Pelabuhan Tanjung Priok. Keterlambatan ini berdampak tidak hanya pada operasional pelabuhan tetapi juga pada kegiatan ekonomi yang bergantung pada pelabuhan.

Daftar Kapal yang Terlibat

Berikut adalah beberapa kapal yang tercatat mengalami keterlambatan di NPCT 1:

  • Kapal MV. Ever Glory, yang membawa muatan dari Tiongkok.
  • Kapal MV. Maersk Mello, yang mengangkut kontainer dari Singapura.
  • Kapal MV. COSCO Busan, yang membawa kargo dari Amerika Serikat.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kemacetan di Tanjung Priok, Anda dapat mengunjungi sini.

Waktu Keterlambatan Rata-Rata

Waktu keterlambatan rata-rata kapal-kapal di NPCT 1 bervariasi, tetapi sebagian besar mengalami keterlambatan lebih dari 24 jam. Data menunjukkan bahwa:

  1. 30% kapal mengalami keterlambatan 24-48 jam.
  2. 20% kapal mengalami keterlambatan 48-72 jam.
  3. 50% kapal lainnya mengalami keterlambatan lebih dari 72 jam.

Dampak Keterlambatan untuk Pengusaha

Keterlambatan kapal di NPCT 1 memiliki dampak signifikan bagi pengusaha yang bergantung pada jadwal pengiriman yang tepat waktu. Dampaknya meliputi:

  • Biaya tambahan untuk penyimpanan kontainer.
  • Keterlambatan pengiriman barang ke konsumen.
  • Kerugian akibat gangguan rantai pasokan.

Oleh karena itu, penting bagi pihak pelabuhan dan pengusaha untuk mencari solusi efektif guna mengurangi keterlambatan dan meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan.

Peran Manajemen Pelabuhan dalam Mengatasi Kemacetan

Manajemen pelabuhan memainkan peran kunci dalam mengatasi kemacetan di Tanjung Priok dengan berbagai strategi inovatif. Dengan pengelolaan yang efektif, pelabuhan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi waktu tunggu bagi kapal-kapal yang bersandar.

Manajemen pelabuhan yang baik mencakup beberapa aspek penting, termasuk perencanaan strategis, pengelolaan infrastruktur, dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Dengan demikian, manajemen pelabuhan dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang menyebabkan kemacetan dan mengembangkan solusi yang tepat.

Strategi Pengurangan Waktu Tunggu

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan proses docking dan undocking kapal. Dengan menggunakan teknologi modern seperti sistem informasi manajemen pelabuhan, waktu tunggu dapat dikurangi secara signifikan.

Selain itu, manajemen pelabuhan juga dapat melakukan penjadwalan ulang kegiatan bersandar untuk menghindari kepadatan di dermaga. Dengan demikian, kapal-kapal dapat dilayani dengan lebih cepat dan efisien.

Strategi Deskripsi Manfaat
Optimalisasi Proses Docking Menggunakan teknologi modern untuk mempercepat proses docking dan undocking Mengurangi waktu tunggu kapal
Penjadwalan Ulang Melakukan penjadwalan ulang kegiatan bersandar untuk menghindari kepadatan Meningkatkan efisiensi operasional

Pemeliharaan dan Peningkatan Infrastruktur

Pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur pelabuhan juga merupakan aspek penting dalam mengatasi kemacetan. Dengan infrastruktur yang memadai, pelabuhan dapat menangani volume kapal dan barang yang lebih besar.

“Infrastruktur pelabuhan yang baik adalah fondasi bagi operasional pelabuhan yang efisien dan efektif.”

Direktur Pelabuhan Tanjung Priok

Oleh karena itu, manajemen pelabuhan harus terus melakukan pemeliharaan rutin dan peningkatan infrastruktur untuk mengantisipasi pertumbuhan volume perdagangan.

Kerjasama dengan Pihak Swasta

Kerjasama dengan pihak swasta juga dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi kemacetan di pelabuhan. Dengan adanya investasi dari pihak swasta, pelabuhan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan.

Kerjasama ini dapat berupa kerja sama operasional, investasi infrastruktur, atau pengembangan teknologi. Dengan demikian, pelabuhan dapat meningkatkan daya saing dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna jasa pelabuhan.

Cuaca dan Faktor Alam Lainnya

Cuaca dan faktor alam lainnya memiliki dampak signifikan pada aktivitas pelabuhan. Kondisi cuaca yang tidak menentu dapat menyebabkan gangguan pada operasional pelabuhan, yang pada akhirnya dapat memicu kemacetan.

Pengaruh Cuaca Buruk terhadap Aktivitas Pelabuhan

Cuaca buruk seperti hujan lebat, badai, atau gelombang tinggi dapat menghambat aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Kapal-kapal dapat tertunda keberangkatannya atau kedatangannya karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

Selain itu, cuaca buruk juga dapat mempengaruhi keselamatan operasional di pelabuhan. Petugas pelabuhan harus lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya selama cuaca buruk, yang dapat memperlambat proses bongkar muat.

Identifikasi Musim Puncak Keterlambatan

Musim puncak keterlambatan di Pelabuhan Tanjung Priok biasanya terjadi selama musim hujan atau saat terjadi badai. Identifikasi musim puncak ini dapat membantu pihak pelabuhan dalam melakukan perencanaan dan mitigasi untuk mengurangi kemacetan.

Dengan mengetahui kapan musim puncak keterlambatan, pihak pelabuhan dapat menyiapkan strategi untuk menghadapi kemungkinan keterlambatan, seperti meningkatkan kapasitas bongkar muat atau mengatur jadwal kedatangan kapal.

Solusi Jangka Pendek untuk Mengurangi Kemacetan

Menghadapi kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok memerlukan solusi jangka pendek yang efektif. Beberapa strategi dapat diterapkan untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan.

Peningkatan Jumlah Petugas Pelabuhan

Peningkatan jumlah petugas pelabuhan dapat membantu mempercepat proses bongkar muat dan mengurangi waktu tunggu kapal. Dengan lebih banyak petugas, tugas-tugas dapat dibagi dan diselesaikan lebih efisien.

Penjadwalan Ulang Kegiatan Bersandar

Penjadwalan ulang kegiatan bersandar dapat membantu mengurangi kemacetan dengan memastikan bahwa kapal-kapal dapat bersandar dan bongkar muat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ini dapat mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan throughput pelabuhan.

Pengoptimalan Jalur Masuk Kapal

Pengoptimalan jalur masuk kapal dapat membantu mengurangi kemacetan dengan memastikan bahwa kapal-kapal dapat masuk dan keluar pelabuhan dengan lancar. Ini dapat dilakukan dengan memperbaiki alur navigasi dan meningkatkan koordinasi antara kapal dan petugas pelabuhan.

Solusi Dampak Waktu Implementasi
Peningkatan Jumlah Petugas Meningkatkan efisiensi bongkar muat 1-3 bulan
Penjadwalan Ulang Kegiatan Bersandar Mengurangi waktu tunggu kapal 1-2 bulan
Pengoptimalan Jalur Masuk Kapal Meningkatkan kelancaran lalu lintas kapal 2-4 bulan

Solusi Jangka Panjang yang Dapat Diterapkan

Penerapan solusi jangka panjang dapat meningkatkan kinerja Pelabuhan Tanjung Priok secara signifikan. Dengan demikian, kemacetan yang sering terjadi dapat diminimalkan, dan efisiensi operasional dapat ditingkatkan.

Investasi dalam Infrastruktur Pelabuhan

Investasi dalam infrastruktur pelabuhan merupakan salah satu solusi jangka panjang yang paling efektif. Dengan memperbarui dan memperluas fasilitas pelabuhan, kapasitas penanganan kapal dan muatan dapat ditingkatkan. Ini termasuk pembangunan dermaga baru, perluasan area penumpukan peti kemas, dan peningkatan fasilitas bongkar muat.

Contoh investasi infrastruktur yang signifikan adalah pembangunan terminal peti kemas yang modern dan efisien. Terminal ini dilengkapi dengan peralatan bongkar muat canggih dan sistem manajemen yang terintegrasi, sehingga dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi penanganan muatan.

Pengembangan Sistem Manajemen Kapal Modern

Pengembangan sistem manajemen kapal modern juga sangat penting dalam meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan. Sistem ini dapat memantau dan mengatur jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal secara lebih efektif, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan utilisasi fasilitas pelabuhan.

Dengan implementasi sistem manajemen kapal modern, pelabuhan dapat mengoptimalkan alur kerja dan mengurangi kemacetan. Sistem ini juga dapat memberikan informasi real-time kepada semua pihak terkait, sehingga dapat meningkatkan koordinasi dan mengurangi kesalahan.

Kebijakan dari Pemerintah

Kebijakan dari pemerintah juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja pelabuhan. Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur pelabuhan, meningkatkan regulasi yang terkait dengan operasional pelabuhan, dan memberikan insentif bagi investasi di sektor pelabuhan.

Dengan adanya kebijakan yang mendukung, pelabuhan dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional. Pemerintah juga dapat berperan dalam memfasilitasi kerja sama antara pihak pelabuhan, operator kapal, dan pengusaha logistik untuk meningkatkan kinerja keseluruhan rantai pasok.

Perbandingan dengan Pelabuhan Lain di Indonesia

Perbandingan kinerja antara Pelabuhan Tanjung Priok dengan pelabuhan besar lainnya di Indonesia seperti Surabaya dan Makassar dapat memberikan wawasan berharga. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan relatif terhadap pelabuhan lain, Pelabuhan Tanjung Priok dapat mengidentifikasi area perbaikan dan strategi untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Pelabuhan Surabaya

Pelabuhan Surabaya, atau lebih dikenal sebagai Pelabuhan Tanjung Perak, adalah salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia. Pelabuhan ini memiliki keunggulan dalam hal kapasitas penanganan peti kemas dan efisiensi operasional. Pelabuhan Tanjung Perak telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan layanan, termasuk pengembangan fasilitas dan peningkatan teknologi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pelabuhan Surabaya telah berhasil meningkatkan volume perdagangan dan menjadi pilihan utama bagi pengusaha di wilayah Jawa Timur. Strategi pengelolaan yang efektif dan kerjasama dengan pihak swasta telah menjadi kunci keberhasilan pelabuhan ini.

Pelabuhan Makassar

Pelabuhan Makassar merupakan pelabuhan utama di Indonesia Timur dan memiliki peran strategis dalam perdagangan regional. Pelabuhan ini telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi, termasuk pengembangan infrastruktur dan peningkatan layanan.

Pelabuhan Makassar juga telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam menangani perdagangan internasional, menjadikannya pusat perdagangan yang vital di kawasan timur Indonesia. Dengan terus melakukan perbaikan dan inovasi, Pelabuhan Makassar diharapkan dapat terus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Keunggulan dan Tantangan Masing-Masing

Setiap pelabuhan memiliki keunggulan dan tantangan unik. Pelabuhan Surabaya unggul dalam hal efisiensi dan kapasitas, sementara Pelabuhan Makassar memiliki peran strategis dalam perdagangan regional. Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia, memiliki tantangan dalam mengelola volume perdagangan yang sangat tinggi.

Dalam melakukan perbandingan, Pelabuhan Tanjung Priok dapat belajar dari keunggulan pelabuhan lain sambil mengatasi tantangan yang dihadapi. Pengembangan infrastruktur, peningkatan teknologi, dan strategi pengelolaan yang efektif merupakan beberapa area yang dapat diperbaiki untuk meningkatkan kinerja Pelabuhan Tanjung Priok.

Implikasi Bagi Pengusaha dan Importir

Para pengusaha dan importir merasakan implikasi langsung dari kemacetan di Tanjung Priok, terutama dalam hal biaya operasional dan strategi logistik.

Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok membawa dampak signifikan pada kegiatan operasional pengusaha dan importir. Salah satu dampak utama adalah peningkatan biaya operasional akibat keterlambatan kapal dan proses bongkar muat barang.

Dampak Keterlambatan pada Biaya Operasional

Keterlambatan kapal dan proses bongkar muat di Tanjung Priok menyebabkan biaya operasional meningkat. Pengusaha harus menanggung biaya tambahan untuk menyimpan barang di gudang sementara, serta biaya lain-lain yang terkait dengan keterlambatan.

Biaya penyimpanan dan biaya lain-lain ini dapat membebani pengusaha, terutama mereka yang memiliki rantai pasok yang ketat dan margin keuntungan yang tipis.

Memilih Pelabuhan Alternatif

Dalam menghadapi kemacetan di Tanjung Priok, beberapa pengusaha mempertimbangkan untuk menggunakan pelabuhan alternatif. Pelabuhan seperti Tanjung Perak di Surabaya atau Pelabuhan Makassar dapat menjadi pilihan, tergantung pada rute dan tujuan pengiriman.

Pengusaha harus melakukan analisis menyeluruh untuk menentukan apakah menggunakan pelabuhan alternatif dapat mengurangi biaya dan waktu pengiriman.

Pentingnya Rencana Cadangan

Untuk mengurangi dampak kemacetan, pengusaha dan importir perlu memiliki rencana cadangan. Rencana ini dapat mencakup identifikasi pelabuhan alternatif, penjadwalan ulang pengiriman, dan negosiasi dengan pemasok atau pelanggan.

Dengan memiliki rencana cadangan, pengusaha dapat lebih siap menghadapi kemacetan dan mengurangi kerugian yang mungkin timbul.

Kesimpulan dan Harapan untuk Masa Depan

Kemacetan di Tanjung Priok yang disebabkan oleh keterlambatan tiga kapal bersandar di NPCT 1 telah memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi nasional dan kegiatan logistik. Dalam beberapa bagian sebelumnya, telah dibahas berbagai penyebab dan dampak kemacetan ini.

Revisi Kebijakan Pelabuhan yang Tepat

Revisi kebijakan pelabuhan menjadi salah satu langkah penting untuk meningkatkan efisiensi lalu lintas Tanjung Priok. Dengan adanya kebijakan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan kinerja pelabuhan.

Partisipasi Aktif Semua Pihak

Partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, sangat diperlukan untuk mencapai efisiensi yang lebih baik. Kerjasama yang baik akan membantu menciptakan lingkungan pelabuhan yang lebih kondusif.

Mencapai Efisiensi yang Lebih Baik

Dengan adanya revisi kebijakan pelabuhan dan partisipasi semua pihak, diharapkan dapat mencapai efisiensi yang lebih baik dalam kegiatan lalu lintas Tanjung Priok. Hal ini akan memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi kegiatan ekonomi dan logistik di Indonesia.

FAQ

Apa penyebab utama kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok?

Penyebab utama kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok adalah kapal yang telat bersandar, permasalahan infrastruktur, dan alur masuk dan keluar kapal yang tidak efisien.

Bagaimana kemacetan di Tanjung Priok mempengaruhi ekonomi nasional?

Kemacetan di Tanjung Priok memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi nasional, termasuk penurunan PDB, kerugian sektor logistik, dan keterlambatan pengiriman barang.

Apa saja solusi jangka pendek untuk mengurangi kemacetan di Tanjung Priok?

Solusi jangka pendek untuk mengurangi kemacetan di Tanjung Priok termasuk peningkatan jumlah petugas pelabuhan, penjadwalan ulang kegiatan bersandar, dan pengoptimalan jalur masuk kapal.

Bagaimana peran manajemen pelabuhan dalam mengatasi kemacetan di Tanjung Priok?

Manajemen pelabuhan memiliki peran penting dalam mengatasi kemacetan di Tanjung Priok dengan strategi pengurangan waktu tunggu, pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur, serta kerjasama dengan pihak swasta.

Apa implikasi kemacetan di Tanjung Priok bagi pengusaha dan importir?

Kemacetan di Tanjung Priok memiliki implikasi bagi pengusaha dan importir, termasuk dampak keterlambatan pada biaya operasional, memilih pelabuhan alternatif, dan pentingnya rencana cadangan.

Bagaimana perbandingan kinerja Pelabuhan Tanjung Priok dengan pelabuhan lain di Indonesia?

Perbandingan dengan pelabuhan lain di Indonesia, seperti Pelabuhan Surabaya dan Makassar, dapat memberikan wawasan tentang bagaimana Tanjung Priok dapat meningkatkan kinerja.

Apa saja solusi jangka panjang yang dapat diterapkan untuk mengatasi kemacetan di Tanjung Priok?

Solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan di Tanjung Priok termasuk investasi dalam infrastruktur pelabuhan, pengembangan sistem manajemen kapal modern, dan kebijakan dari pemerintah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini